Pages

Oda Nobunaga


Oda Nobunaga diperkirakan hidup antara tahun 1534 - 1582, merupakan salah satu tokoh besar dalam sejarah Jepang kuno, tepat nya pada masa Shogun masih berkuasa di Jepang.

Nobunaga mengubah cara berperang di Jepang. Nobunaga mengembangkan, menerapkan, dan memperluas penggunaan tombak panjang, senjata api dan benteng kastil. Senjata api yang diperkenalkan oleh Portugis, memungkinkan pembentukan brigade senjata api di tentara. Setelah dua pabrik senapan penting di Sakai City dan Provinsi Omi ditaklukkan, membuat senjata Nobunaga unggul atas musuh-musuhnya. Nobunaga juga menerapkan sistem prajurit kelas khusus dan menunjuk pengikutnya untuk posisi tertentu berdasarkan kemampuan, tidak sepenuhnya didasarkan pada gelar, pangkat, atau hubungan keluarga seperti pada periode sebelumnya. Sistem organisasi Nobunaga secara khusus kemudian digunakan secara luas dan dikembangkan oleh sekutunya Tokugawa Ieyasu dalam pembentukan dari ke-shogunan Tokugawa di Edo.

Oda Nobunaga
Oda Nobunaga
Dominasi Nobunaga dan kecemerlangannya tidak terbatas hanya di medan perang, karena ia juga adalah seorang pengusaha yang tajam dan memahami prinsip-prinsip ekonomi mikro dan makro. Pertama, dalam rangka untuk memodernisasi ekonomi dari basis pertanian ke manufaktur dan layanan dasar, kota benteng dikembangkan sebagai pusat dan dasar dari ekonomi lokal. Jalan juga dibuat di antara kota-kota benteng untuk tidak hanya memfasilitasi perdagangan, tetapi juga untuk memudahkan Nobunaga memindah tentaranya ke berbagai wilayah nya dalam waktu yang lebih cepat. Perdagangan internasional juga berkembang di luar China dan semenanjung Korea, Eropa, Filipina, Thailand, dan Indonesia juga dimulai.

Seiring dengan penyatuan Jepang Nobunaga juga mengumpulkan sejumlah besar kekay`an, dia semakin mendukung seni yang kemudian secara bertahap lebih digunakan sebagai penunjang tampilan kekuasaan dan prestise. Nobunaga membangun taman-taman yang luas dan istana yang merupakan karya besar seni. Azuchi Castle di tepi Danau Biwa dikatakan telah menjadi benteng terbesar dalam sejarah Jepang, ditutupi dengan emas dan patung-patung di luar dan dihiasi dengan pintu geser, dinding, dan lukisan langit-langit Kano Eitoku di dalam. Selama waktu itu, Nobunaga juga mempelopori upacara minum teh Jepang yang awalnya digunakan sebagai cara untuk bicara politik dan bisnis. Awal dari kabuki modern juga dimulai dan kemudian sepenuhnya dikembangkan pada awal periode Edo.

Selain itu, Nobunaga sangat tertarik pada budaya Eropa yang masih sangat baru di Jepang. Ia mengumpulkan karya seni Barat serta senjata dan perlengkapan perang lainnya, dan ia dianggap salah satu orang Jepang pertama yang tercatat dalam sejarah untuk mengenakan pakaian Eropa. Ia juga menjadi pelindung para misionaris Jesuit di Jepang dan mendukung pendirian gereja Kristen pertama di Kyoto tahun 1576.

Chairul Tanjung

Chairul Tanjung

Lahir di Jakarta - Indonesia, pada tanggal 16 Juni 1962 

Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang mendirikan koran beroplah kecil. Chairul Tanjung mempunyai 5 saudara. Ketika memasuki zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orang tuanya menjual rumah dan berpindah tempat tinggal ke kamar losmen yang sempit.

Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul Tanjung melanjutkan pendidikan Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dan diwisuda pada tahun 1987. Ketika kuliah inilah Chairul Tanjung mulai mencoba masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, Chairul Tanjung mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.

Demi memenuhi kebutuhan kuliah,
Chairul Tanjung mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Chairul Tanjung juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.

Selepas kuliah,
Chairul Tanjung pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.

Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.
Chairul Tanjung menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti).

Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.

Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.

Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar.

Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam

Dahlan Iskan

Dahlan Iskan

Lahir di Magetan - Jawa Timur, pada tanggal 17 Agustus 1951.

Dahlan Iskan mengawali karir nya sebagai calon reporter di sebuah koran kecil di Kalimantan Timur, tepat nya di kota Samarinda pada sekitar tahun 1975. Kemudian pada tahun 1975, Dahlan Iskan menjadi wartawan majalah Tempo. Selepas dari Tempo, Dahlan Iskan pindah ke Jawa Pos dan berhasil menjadi pemimpin di Jawa Pos sejak tahun 1982.

Dibawah kepemimpinan Dahlan Iskan, Jawa Pos menjadi koran terkemukan di Jawa Timur dan merupakan jaringan surat kabar terkemuka di Indonesia dengan menaungi berbagi koran lokal di banyak daerah dengan bendera Jawa Pos News Network (JPNN).


Selain JPNN, Dahlan Iskan mendirikan banyak perusahaan lain yang bergerak di berbagai sektor industri diantaranya adalah PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang mempunyai proyek pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL). SKKL ini akan menghubungkan Surabaya, Indonesia dengan Hong Kong. Diperkirakan panjang serat optik yang dipakai untuk membangun jaringan tersebut adalah 4.300 kilometer.

Dahlan Iskan juga pernah menjadi Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan pada akhir nya Dahlan Iskan juga berhasil menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)